Mencuri pandang setiap bola mata
Mengarah pada papan putih
Dan jendela bening bergambar fonem-fonem warna biru
Di sudut meja
Terduduk perut gendut membuncit
Membawa sosok keamanan
Matanya tajam terfokus pada setiap suara langkah kaki
Tak ada senyum yang terlintas di pipi hitamnya
Sesekali kumisnya bergoyang seperti ekor kucing
Giginya menggerutu saat melihat bocah kecil kejar-kejaran
Deretan-deretan badan tertata rapi
Seperti tiang lampu di trotoar jalan
Hanya analogi diam dan bergerak
Menunggu waktu tiba antara memberi dan menerima
Lembaran kertas di tukar dengan kertas nominal
Demi gerbong – gerbong
Gerbong meluncur dua jam lebih dulu
Hanya tinggal asap debu tertinggal
Membekas di lubang hidung
Tak mungkin membalikkan kaki
Memutar kepala selayak jarum jam
12 kretek tembakau di tangan sosok keamanan
Aku pun meluncur bersama gerbong kosong
27122012/19081989:09;32
Post a Comment